Rabu 06 May 2015 17:31 WIB
Penangkapan WNI

Tiga Rombongan Umrah yang Ditangkap di Brunei Telah dibebaskan

Rep: c74/ Red: Bilal Ramadhan
 Jamaah haji melempar jumrah di Mina.
Foto: AP/Amr Nabil
Jamaah haji melempar jumrah di Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG-- Rombongan umroh asal, Malang, Jawa Timur, sudah dibebaskan oleh kepolisian Brunei Darussalam. Tiga orang sempat tertahan keberangkatan ke Jeddah dari Brunei, yakni Pantes Sastro Prajitno, Rustawi Tomo Kabul, dan Bibit Hariyanto Dai. Mereka menggunakan travel Al Aqsa Tours and Travel.

"Semalam saya diberi kabar bahwa 53 orang dalam rombongan sudah berada di Jeddah semuanya," kata Susi Agus (35), istri pemilik biro perjalanan Al Aqsa Tours and Travel, Rabu (6/5).

Susi mengatakan, mereka sudah tiba di Jeddah dan bergabung dengan jamaah lainnya. Mereka berangkat dari Malang, bersama 19 warga Malang yang lain pada Jumat (1/5) malam, menuju Bandara Juanda di Sidoarjo.

Di Bandara Juanda, rombongan kemudian bergabung dengan rombongan yang lain, sehingga total jumah rombongan saya ada 53 orang. Ia mengatakan sempat didatangain Badan Intelegen Negara (BIN). Ia mengaku hanya ditanyai tentang data tiga orang yang ditahan di Brunei. Karena BIN datang secara resmi dengan tanda pengenal yang jelas ia memberikan data yang ia ketahui.

"Tidak mengatakan bawa bom, hanya nanya data aja," kata Susi.

Sebelumnya, Kapolda, Kapolda Jatim, Irjen Pol Anas Yusuf, menjelaskan jamaah umroh yang ditahan di Brunei  berangkat dari Malang. Totalnya ada 69 orang dalam rombongan yang diangkut pesawat Royal Brunei Airlines, tiba di Brunei Sabtu pagi pukul 09.00 waktu setempat.

Saat mendarat di bandara dan hendak ganti pesawat, terdeteksi ada bahan peledak dan bom bondet (bom ikan) di dalam koper salah satu jamaah yakni Rustawi. Semua rombongan sempat dihentikan sementara.

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, 68 peserta rombongan sudah diperbolehkan melanjutkan perjalanan, hanya Rustawi yang masih diamankan untuk menjalani pemeriksaan. Ia mengatakan masih mendalami, kasus ini. Ia sedang memperdalam mengapa ada bondet di dalam tas rombongan umroh. Selain alat peledak tersebut ada juga peluru yang terselip.

"Barang-barang tersebut termonitor petugas bandara ketika yang bersangkutan berada di bandara,” lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement