REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak meningkatkan produksi tenun dan batik hasil kerajinan komunitas Suku Baduy untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah itu. Yakni dengan mengoptimalkan pembinaan kerajinan yang dikembangkan masyarakat Baduy.
"Kami berharap kualitas tenun dan batik Baduy dapat menembus pasar domistik dan mancanegara," kata Kepala Disperindag Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi saat dihubungi di Lebak, Ahad.
Pembinaan kerajinan Baduy itu dengan meningkatkan diversifikasi produk kain tenun Baduy melalui pelatihan dan bantuan. Saat ini, jumlah perajin tenun dan batik Baduy tercatat 560 perajin.
Mereka memasarkan tenun dan batik Baduy dengan membuka gerai di kawasan Baduy juga mengikuti promosi melalui pameran-pameran pembangunan.
"Kami berharap kerajinan ini bisa menopang ekonomi masyarakat Baduy," katanya.
Menurut dia, pihaknya mengoptimalkan pembinaan kepada perajin tenun dan batik Baduy karena menumbuhkan ekonomi masyarakat juga menyerap lapangan pekerjaan.
Saat ini, kata dia, perajin batik Baduy perlu ditingkatkan cara motif mewarnai, sehingga tidak didominasi warna biru dan hitam. Namun, pihaknya tetap warna asli Baduy dipertahankan, tetapi perlu dikolaborasikan dengan batik lain di Tanah Air.
"Saya yakin jika warna batik Baduy dikolaborasikan dengan batik lain dipastikan bisa memiliki nilai jual tinggi," katanya.