REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmon J Mahesa mengatakan kesalahpahaman tentang utang Indonesia kepada IMF antara presiden Joko Widodo dan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono diduga akibat staf presiden yang “membohongi” Jokowi.
“Berarti staf Jokowi bohongin presidennya. Ada apa dengan staf Jokowi,” ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Kamis (30/4).
Menurutnya, Jokowi patut waspada dengan peristiwa tersebut. Pasalnya, bisa jadi diduga ketidakakuratan data menyangkut utang Indonesia ke IMF sebagai bentuk penghancuran presiden. Oleh karena itu, Jokowi harus waspada.
Ia pun mengaku miris dengan publikasi utang Indonesia ke IMF yang disampaikan Jokowi. Padahal, apa yang disampaikan tersebut ternyata tidak akurat.
Sebelumnya, Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, angkat bicara terkait pernyataan Presiden Jokowi tentang utang IMF. Ia mengatakan harus mengoreksi pernyataan Jokowi yang pada intinya menyebut Indonesia masih pinjam uang ke IMF dan hal tersebut berarti Indonesia masih punya utang pada IMF.
"Maaf, saya terpaksa mengoreksi pernyataan Presiden Jokowi ttg utang IMF yg dimuat di harian Rakyat Merdeka kemarin, tgl 27 April 2015."
"Pak Jokowi mengatakan yg intinya Indonesia masih pinjam uang ke IMF. Berarti kita dianggap masih punya utang kepada IMF," tulisnya lewat akun twitter pribadinya @SBYudhoyono yang dikutip Republika, Selasa (28/4).