REPUBLIKA.CO.ID, OGAN ILIR -- Presiden Joko Widodo menegaskan jalan tol Trans Sumatera harus dimulai dengan cara apapun demi meningkatkan efisiensi biaya logistik dan transportasi di Indonesia sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Presiden di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan (Sumsel), Kamis (30/4), melakukan ground breaking proyek pembangunan jalan tol lintas Sumatera untuk jalur Palembang-Simpang Indralaya. "Maksimal 6 bulan tol Trans Sumatera harus dimulai, dengan cara apapun," katanya.
Jokowi menyadari pembangunan jalan tol banyak mengalami kendala di antaranya yang paling jamak terjadi adalah masalah pembebasan lahan. "Kalau jalannya sudah jadi, itu untuk kita semua," katanya.
Dia mencontohkan pembangunan tol di selatan Jakarta yang susah dan berlarut akibat masalah pembebasan lahan yang tak kunjung usai. Menurut Presiden sebenarnya hal itu tak perlu terjadi. "Jangan sampai mengalahkan kepentingan jutaan orang dengan kepentingan ratusan orang yang menghuni," katanya.
Dia menambahkan untuk Trans Sumatra khususnya bila telah rampung dibangun maka akan lebih banyak masyarakat merasakan manfaatnya termasuk semakin murahnya harga barang dan jasa. Selain itu jarak tempuh pun bisa dihemat misalnya dari Lampung ke Palembang yang biasanya perlu waktu 8-9 jam bisa dipersingkat hingga hanya 3 jam saja. "Ini tiga tahun (selesai), saya akan awasi," katanya.
Tahun depan, kata dia, akan dimulai proyek pembangunan jalur Palembang-Tanjung Api-Api yang dinilai sangat strategis karena terdapat kawasan industri di sekitarnya. "Yang diharapkan untuk dapat mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi, bagus kalau barang jadi. Jadi bisa memberikan nilai tambah," katanya.
Pada kesempatan yang sama Gubernur Alex Noerdin menyatakan menyambut baik dimulainya proyek pembangunan jalur tol lintas Sumatra tersebut. "Akhirnya Trans Sumatra yang sudah diidam-idamkan sejak lama bisa terealisasi," katanya.
Saat melakukan ground breaking, Presiden menekan tombol sirine didampingi Menteri BUMN Rini Soewandi dan Gubernur Alex Noerdin.