REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengedar brownis ganja yang mencemaskan masyarakat, dinilai harus mendapatkan hukuman lebih berat. Pendapat itu disampaikan pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia (UI), Akhiar Salmi.
“Ganja dalam bentuk kue adalah modus kamuflase,” ucapnya dalam dialog kenegaraan bertema Indonesia Darurat Narkoba yang dilaksanakan di Coffe Corner Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Rabu (29/4). Tindakan kamuflase itulah yang menjadikan tindakan itu harus menjadi pertimbangan yang memberatkan hukuman.
Menurutnya, hal ini harus dilakukan demi kebaikan bangsa Indonesia. Karena, peredaran narkoba yang semakin kompleks dapat mengancam ketahanan negara.
Kasus kamuflase itu menunjukan bahwa pelaku tindak kejahatan narkoba kini lebih inovatif. Hal ini juga haris diimbangi dengan terobosan penegakan hukum yang lebih optimal.