REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenazah terpidana mati asal Brasil, Rodrigo Gularte, akhirnya tiba di Rumah Sakit Santa Carolus, Jakarta Pusat, sekitar pukul 12.45 WIB, pada Rabu (29/4). Keesokan harinya jenazah baru akan diberangkatkan ke kedutaan besar Brazil untuk diterbangkan menuju negara asalnya.
Jenazah Rodrigo dibawa menggunakan mobil ambulans bernomor polisi R 9596 B dengan nomor urut tujuh. Setelah sampai, peti jenazah Rodrigo yang dibalut kain putih langsung dibawa masuk ke dalam ruang peristirahatan rumah duka. Selanjutnya, pihak rumah duka dan kerabat melakukan prosesi pemberian doa sekaligus penghormatan terakhir kepada Rodrigo.
Rodrigo juga didampingi oleh ibu kandungnya, Clarisse Muxfeldt Gularte, beserta beberapa kerabat. Jenazah Rodrigo ditempatkan di ruang persemayaman Kristoforus - Rafael.
Saat jenazah Rodrigo tiba di RS Santa Carolus, isak tangis tak kuasa dibendung keluarga korban. Hingga saat ini proses ibadah penghormatan terakhir sedang berlangsung.
"Saya sangat sedih tentang ini. Ini sangat berat bagi kami. Saya tidak percaya ini bisa terjadi di negara Anda. Jangan lanjutkan ini. Tolong hentikan eksekusi, ini tidak manusiawi. Ini penderitaan dan ini siksaan bagi kami," ungkap Angelita Muxfeldt Gularte sepupu dari korban Bali Nine.
Romo Siswantoko, dari Komisi Keadilan Perdamaian Konferensi Wali Gereja Indonesia, menjelaskan jika Jenazah Rodrigo Gularte, terpidana mati asal Brazil akan disemayamkan selama satu malam di Rumah Sakit St. Calorus, Salemba Jakarta Pusat. Keesokan harinya jenazah baru akan dibawa ke Kedutaan Besar Brazil. "Itu permintaan kejaksaan, kami membantu kedutaan Brazil untuk menyiapkan tempat Rodrigo," katanya saat di temui di Rumah Duka RS St. Calorus Salemba, Jakarta Pusat, (29/4).