Ahad 26 Apr 2015 20:01 WIB

Gedung Baru DPR Diperuntukkan Pula untuk Museum DPR

Rep: C05/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis (ketiga kiri) memberikan laporan hasil pemeriksaan BPK kepada Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan (ketiga kanan) disaksikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kedua kanan), Fahri Hamzah (kanan) dan Agus Hermanto (
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis (ketiga kiri) memberikan laporan hasil pemeriksaan BPK kepada Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan (ketiga kanan) disaksikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kedua kanan), Fahri Hamzah (kanan) dan Agus Hermanto (

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto, menyatakan ide pembangunan gedung DPR diperuntukkan juga untuk pusat riset dan ruangan bagi tenaga ahli. Museum dan perpustakaan turut direncanakan berdiri di gedung baru DPR.

Agus menyatakan secara kapasitas ruangan di DPR telah penuh sesak. Sebab jumlah tenaga ahli saat ini membludak. “Makanya gedung baru mendesak untuk dibangun. Mereka nantinya akan bertempat di sana,” ujarnya, Ahad (26/4).

Sebelumnya Jumat (24/4) Ketua DPR Setya Novanto mengungkapkan rencana pembangunan gedung baru DPR. Hal ini dikemukakannya saat pidato penutupan masa sidang III tahun sidang 2014/2015. Setya menyatakan jika kebijakan ini sudah disetujui Presiden Jokowi. Bahkan menurut penuturan Setya,  Jokowi akan  menghadiri seremoni peletakan batu pertama pembangunan gedung tersebut pada 16 Agustus 2015.

Setya mengharapkan pembangunan gedung baru ini  akan menjadi ikon nasional serta memperkuat peran representasi DPR RI dengan maksud mendekatkan wakil rakyat dengan konstituennya. Pembangunan gedung baru diawali dengan pembentukan tim kerja pembangunan perpustakaan, museum, pusat penelitian, dan ruang kerja anggota serta tenaga ahli DPR RI.

DPR berpandangan bahwa pembangunan ikon nasional ini akan menjadi warisan bangsa karena setelah 70 tahun Indonesia merdeka dan 17 tahun reformasi, lembaga legislatif belum pernah dibangun secara mandiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement