Jumat 24 Apr 2015 18:19 WIB
konferensi asia afrika

Menko Maritim Menyusup di Historical Walk Demi Kenangan Masa Kecil

Rep: c85/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo bersama ibu negara Iriana Widodo dan sejumlah pemimpin negara peserta KTT Asia Afrika saat melakukan
Presiden Joko Widodo bersama ibu negara Iriana Widodo dan sejumlah pemimpin negara peserta KTT Asia Afrika saat melakukan "Historical Walk" dalam peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika di jalan Asia Afrika, Bandung, Jumat, (24/04). (Antara)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Konferensi Asia Afrika 60 tahun silam ternyata tak hanya bermakna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagi beberapa orang, momen para pemimpin dunia berjalan kaki bersama dari Savoy Homann menuju Gedung Merdeka memiliki arti penting secara personal.

Termasuk bagi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo. Ia bahkan rela "menyusup" ke dalam rombongan historical walk dari Hotel Savoy Homann menuju Gedung Merdeka pada Jumat (24/4).

Indroyono mengaku, 60 tahun lalu tubuh kecilnya digendong oleh sang ibu di tepi Jalan Asia Afrika untuk menyambut para delegasi kepresidenan yang berjalan menuju Gedung Merdeka.

Tidak hanya itu, tahun 1992 silam, ayah Indroyono, Soesilo Soedarman, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi juga sempat melakukan napak tilas dengan berjalan menyusuri jalan Asian Afrika bersama para pemimpin saat itu.

"60 Tahun yang lalu, 1955, Ibu saya membawa bayi laki lakinya yang baru berumur 3 minggu berada di pinggir Jalan Asia Afrika menyambut para Presiden AA, 23 Tahun yang lalu, 1992, Ayah saya mengadakan historical walk bersama para Menteri Telekomunikasi Asia Afrika. Hari ini, 2015, saya napak tilas," jelas Indroyono, Jumat (24/4).

Sang ibu sering bercerita ketika KAA berlangsung 60 tahun lalu, ia melihat para pemimpin dunia.

"Beliau cerita, lihat Nasser, Chou En Lai, Unu, Soekarno dan lain lain berjalan kaki Dari Savoy Homman ke Gedung Merdeka," ujarnya.

Tapi jangan dikira Indroyono dengan mudah masuk ke dalam rombongan Historical Walk. Meskipun seorang Menteri Koordinator, dirinya bukan termasuk ke dalam daftar undangan rombongan yang melakukan napak tilas KAA itu. Historical Walk atau napak tilas tadi pagi hanya untuk para perwakilan negara Asia Afrika yang ditunjuk.

"Memang Hari ini saya sibuk dengan kegiatan lain. Namun, saya ingin bernostalgia Karena sering mendengar cerita Ibu saya yang pada April 1955 baru saja melahirkan saya (27 Maret 1955) dan tinggal di Kompleks Kavaleri TNI AD, Jl, Papandayan Bandung ( sekarang Jl Gatot Subroto)," ujar Indroyono.

Indroyono mengaku menyusup ke dalam rombongan napak tilas meski pihak panitia telah memberikan arahan kepada semua menteri untuk langsung menuju Gedung Merdeka tanpa ikut berjalan kaki. Dia mengaku menyusup ke dalam rombongan dan meminta secara khusus fotografer pribadinya untuk memotret dirinya saat ikut napak tilas. Indroyono mengaku puas, bisa mengenang cerita ibu dan ayahnya.

"Nanti, di Ruang Kantor saya yg dirumah Akan saya pajang 3 foto, yaitu historical walk 1955, historical walk 1992 dan historical walk 2015," kata Indroyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement