REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puncak acara peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang digelar di Bandung berjalan lancar. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, kesukseskan acara tersebut berkat gotong royong warganya.
"Jadi yang kerja bakti itu dari mulai anak TK, nenek-nenek, preman, PKL, tentara semua ikut," ujarnya pada wartawan, Jumat (24/4).
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, Pemkot Bandung hanya memiliki waktu enam pekan untuk menyusun event internasional yang hanya diselenggarakan tiap 10 tahun sekali tersebut.
Dalam waktu sesingkat itu, ucap Ridwan, Kota Bandung yang baru saja ditetapkan sebagai Ibu Kota Solidaritas Asia Afrika harus siap menyambut ratusan delegasi yang hadir.
Tak hanya soal waktu yang sikat, menurut Ridwan, pihaknya juga sempat mengalami kendala anggaran.
Beruntung, banyak warga yang bergotong royong sehingga meringankan biaya perhelatan Konferensi Asia Afrika. Bahkan, ia menyebut kontribusi warga dalam mensukseskan KAA mencapai 60 persen.
"Seperti yang saya bilang, souvenir batu itu dari jemaat gereja, kursi dari pengusaha reklame, aspal dari pengusaha hiburan malam," katanya.