Jumat 24 Apr 2015 17:39 WIB

SBY Jadi Ketua Umum, Demokrat Diyakini Aman

Rep: C15/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (tengah).
Foto: Antara
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik LIPI, Firman Noor menilai deklarasi Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum merupakan langkah strategis melihat posisi Demokrat saat ini. Demokrat dinilai Firman masih perlu sosok pemersatu, sebab jika kehilangan sosok tersebut maka bukan tak mungkin mengalami perpecahan.

"SBY jadi Ketua Umum setidaknya mampu membuat Demokrat jauh lebih stabil ketimbang dipimpin oleh sosok lain. Sebab, bisa saja, ketika bukan dipegang oleh SBY, Demokrat bisa mudah digoyah seperti PPP dan Golkar," ujar Firman saat dihubungi Republika, Jumat (24/4).

Firman juga menilai, posisi Demokat yang baru saja kehilangan ketua umumnya, Anas Urbaningrum yang terlilit kasus korupsi tentu mempengaruhi citra partai dipandangan masyarakat. Tokoh internal Demokrat yang paling memungkinkan untuk menepis pandangan miring tersebut adalah SBY dimana ia juga sosok kharismatik, dan memiliki rekam jejak presiden.

Firman juga menambahkan, bila saat dulu SBY sempat enggan untuk dipilih sebagai ketua umum pada KLB tahun silam, itu lebih disebabkan karena adanya rangkap jabatan yang tidak bisa dilakukan oleh SBY. Jika saat ini ia setuju untuk menjadi ketua umum, maka merupakan momen yang pas. SBY jauh bisa lebih konsentrasi untuk mengurusi partai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement