Jumat 24 Apr 2015 13:21 WIB

'Golkar Bukan Warisan Pak Harto untuk Keluarga'

Titiek Soeharto
Foto: ANTARA
Titiek Soeharto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga mengatakan pendiri Partai Golkar yang juga Presiden ke-2 RI Soeharto tidak mewariskan partai beringin untuk keluarganya. Karena itu, politik trah sebaiknya tidak dibawa lagi dalam struktural partai.

"Golkar bukanlah warisan Pak Harto (Soeharto) untuk anak dan keluarganya. Poros muda Golkar berpendapat bahwa Golkar bukanlah tempat bersemainya politik trah, karena di Golkar semua kader punya peluang dan kesempatan yang sama," kata Andi Sinulingga, Jumat (24/4).

Sebelumnya Politisi Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) mengatakan sejumlah kader daerah menginginkan agar keluarga Presiden ke-2 RI Soeharto (keluarga Cendana), mengambil alih kembali partai beringin untuk menyudahi konflik internal. Wacana yang berkembang Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) disebut-sebut diminta maju menjadi ketua umum partai beringin.

Menurut Andi, politik trah adalah tradisi kuno yang tidak perlu dipertahankan. Pasca-orde baru, Golkar memandang kader berdasarkan potensi, kualitas dan rekam jejak. Oleh karena itu, kata dia, apabila Tommy Soeharto ingin maju memimpin Golkar hal itu dipersilahkan, karena Tommy memang sebelumnya pernah maju sebagai calon ketua umum di munas di Riau pada tahun 2009.

Hanya saja dia meminta Tommy tidak dilihat dalam konteks trah almarhum Soeharto, melainkan sebagai Hutomo Mandala Putra dengan kapasitas kepemimpinan dan serangkaian rekam jejaknya.

"Apalagi keluarga cendana pernah membentuk partai PKPB yang dipimpin oleh mbak Tutut. Keluarga cendana bikin partai justru di tengah Partai Golkar terhuyung-huyung oleh serangan yang luar biasa dari segala penjuru," ucap dia.

Andi menyatakan Partai Golkar tetap terbuka bagi siapapun yang ingin berbuat baik bagi bangsa dan negara tidak terkecuali Hutomo Mandala Putra, dengan terus memegang teguh mekanisme organisasi Golkar yang sudah kuat, sangat demokratis, meskipun terus perlu disempurnakan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement