Jumat 24 Apr 2015 13:00 WIB

Puskapol: KAA Bisa Jadi Momen Bebaskan TKI Terancam Eksekusi Mati

Tenaga kerja Indonesia (TKI).    (ilustrasi)
Foto: Republika
Tenaga kerja Indonesia (TKI). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) menilai Indonesia bisa memanfaatkan peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 untuk membebaskan warga negara Indonesia yang diancam dengan hukuman mati dengan melobi negara yang bersangkutan.

"Indonesia harusnya memanfaatkan momentum ini untuk membujuk atau mempengaruhi negara tersebut dan melobi negara lain supaya tidak melakukan itu," kata peneliti Puskapol UI Yolanda Panjaitan saat dihubungi di Jakarta, Jumat (24/4).

Yolanda Panjaitan mengatakan sebetulnya isu tersebut bisa dimasukkan sebagai salah satu agenda dalam kegiatan konferensi tingkat tinggi tersebut dengan melakukan lobi pada negara yang bersangkutan.

"Tapi ada kesulitan bagi kita, karena kita sendiri mengakui hubungan mati, gimana bisa memperjuangkan nasib rekan kita jika begitu," katanya.

Untuk itu, lanjut Yolanda, negara harus bijak dalam melakukan lobi terhadap negara yang bersangkutan dengan mempertimbangkan baik dan buruknya. "Kalau dibicarakan secara terbuka juga kurang bijak mengingat efek yang ditimbulkan, beritanya juga mungkin bisa kemana2 karena media dari seluruh dunia kan meliput itu," ujarnya.

Dia mengatakan yang bisa dilakukan oleh negara mungkin dengan cara lobi terbatas pada negara tempat WNI divonis hukuman mati di sana. "Pertemuan empat mata misalnya. Lebih baik seperti itu dengan menimbang efeknya mungkin berbalik ke kita sendiri. Meski hal tersebut terasa sulit karena kita juga menerapkan hukuman mati, namun dengan langkah diplomasi yang tepat maka target yang diinginkan ada kemungkinan berhasil," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement