Jumat 24 Apr 2015 02:27 WIB

Muktamar NU Diharapkan Hasilkan Solusi Permasalahan Bangsa

Nahdlatul Ulama.
Foto: NU
Nahdlatul Ulama.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Panitia Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33, Selasa-Rabu (22-23/4), menggelar kegiatan Pra Muktamar di Asrama Haji Sudiang, Makassar. Muktamar yang akan diselenggarakan Agustus mendatang diharapkan bisa menghasilkan solusi atas permasalahan bangsa dan dunia saat ini.

"Tema acara hari ini, Islam Nusantara sebagai Islam Mutamaddin Menjadi Tipe Ideal Dunia Islam, inilah tema yang tepat jika kita melihat permasalahan bangsa dan dunia saat ini. Semoga Muktamar NU mendatang bisa menghasilkan solusi atas permasalahan bangsa dan dunia," kata Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Lukman dalam sambutan pembukaan Pra Muktamar NU.

Agus Arifin yang datang mewakili Gubernur Sulawesi Selatan juga mengatakan, pihaknya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi lokasi pelaksanaan Pra Muktamar.

"Kami ingat lima tahun lalu Muktamar NU dilaksanakan di Makassar dan sukses. Kali ini kami ditunjuk kembali untuk melaksanakan Pra Muktamar. Ini menunjukkan kepercayaan besar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ke kami, terimakasih," lanjutnya.

Ketua Steering Committee Panitia Muktamar NU ke-33 Slamet Effendy Yusuf, mengungkapkan Pra Muktamar di Makassar diisi dengan seminar dan dialog internal, membahas dan mematangkan tema besar Muktamar  NU ke-33, yaitu Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia.

"Di sini sudah hadir narasumber-narasumber kompeten. Ada Profesor Doktor Ibrahim Alwee, Doktor Mustofa Mas'ud, dan Kiai Agus Sunyoto. Mereka adalah orang yang tepat untuk membahas bagaimana sejarah Islam di Indonesia dan bagaimana ke depannya, untuk bisa berperan dalam memberikan solusi atas permasalahan bangsa dan dunia," kata Slamet.

Pra Muktamar NU di Makassar selain dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan jajaran pengurus PBNU lainnya, juga tampak hadir pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Sholahuddin Wahid, dan putri presiden RI ke-4, Inayah Wahid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement