Kamis 23 Apr 2015 15:59 WIB

Polisi Panggil Panitia Pesta Bikini Siswa SMA

Rep: c20/ Red: Agung Sasongko
Puluhan siswa SMK melakukan aksi mencoret baju seragam seusai melaksanakan Ujian Nasional (UN) di daerah Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/4).  (foto: MgROL_34)
Puluhan siswa SMK melakukan aksi mencoret baju seragam seusai melaksanakan Ujian Nasional (UN) di daerah Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/4). (foto: MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredarnya kabar pesta bikini siswa Sekolah Menengah Pertama (SMA) di Jakarta membuat resah sekolah dan orang tua murid. Untuk itu, polisi akan memanggil panitia penyelenggara untuk dimintai keterangan terkait acara tersebut.

Pjs. Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Wijanarko menegaskan polisi melarang keras acara pesta bikini tersebut. Saat ini, polisi akan segera melayangkan surat pemanggilan terhadap Divine Production selaku event organizer yang menyelenggarakan acara.

"Kita akan cek, dan akan kita panggil penyelenggaranya," ujar Budi di Polda Metro Jaya, Kamis (23/4).

Menurut Budi, acara pesta bikini bertema 'Spalsh After Class' untuk pelepasan UN siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta telah melanggar etika. Sangat disayangkan bila pelajar SMA menggelar pelepasan UN dengan berpesta bikini seperti itu.

"Mau jadi apa kalau kelulusan UN pakai acara begitu," kata Budi.

Dalam undangan yang disebar oleh antara lain akun Twitter @Divine_prod itu, tertulis, akan diadakan pesta pada 25 April 2015 di The Media Hotel, Jalan Gunung Sahari, sejak pukul 22.00 sampai selesai.

Tercantum, dress code para peserta, bikini dan summer dress. Undangan acara ini pun tertulis didukung oleh siswa-siswi dari SMA Muhammadiyah Rawamangun, SMA 8 Bekasi, SMA 12 Jakarta, SMK Musik BSD, SMA Alkamal, dan sembilan SMA lainnya serta satu SMK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement