REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan Hari Kartini setiap 21 April, biasanya disemarakkan dengan semeroni penghayatan perjuangan maupun penggunaan pakaian kebaya. Namun, peringatan yang dilakukan guru dan siswa SMPN 2 Sragen, Jawa Tengah, cukup nyeleneh.
Dengan memakai kebaya bagi guru perempuan dan blangon bagi guru pria, mereka berbejer melakukan sungkem kepada pahlawan nasional asal Jepara tersebut. Sementara, para siswa berjejer di belakang.
Foto Kartini dipajang di halaman sekolah. Dengan dihiasi bunga, para guru dan siswa bergantian melakukan ritual aneh, seperti 'menyembah' dengan menempelkan dua tangan ke depan.
Foto tersebut diunggah akun milik anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris di akun Twitter, @fahiraidris. Sontak saja foto yang dimuat sebuah media asal Solo tersebut banjir kecaman. Para netizen mempertanyakan mengapa Kepala Sekolah SMPN 2 Sragen, Natalina DM sampai memberkan penghormatan seperti itu.
Akun @SitiMar098 menulis komentar, "Realitas Indonesia. Merdeka namun suka menghambakan diri kpd benda dan makhluk. Ini jelas berlebihan Uni @fahiraidris #OpiniPagi."
Akun @_Handschar_ menilai, tindakan penghormatan seperti itu sudah terlalu berlebihan. "LEBAY dan PAGAN."
Pemilik akun @ed7corporation menyebut tindakan para guru itu tidak patut ditiru. "Salah kaprah, mau sok2an ada ritual tapi wagu."