Rabu 22 Apr 2015 06:30 WIB

Tanpa SBY Demokrat Mungkin Akan Sulit Bersaing di Pemilu

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Antara
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perebutan kursi Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres Mei mendatang, mulai memanas. Beberapa nama politikus senior partai itu, disebut-sebut berani menjadi penantang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Terlepas dari adanya isu 'pemaksaan' dukungan terhadap SBY, namun peniliti Puskapol UI Yolanda Panjaitan menilai sosok SBY masih diperlukan oleh Partai Demokrat. Menurutnya jika tidak lagi dipimpin oleh mantan Presiden RI itu, bukan tidak mungkin Demokrat akan sulit bersaing dengan partai lainnya dalam Pemilihan Umum mendatang.

"Jika tidak dipimpin oleh SBY kemungkinan besar akan menurunkan elektabilitas partai karena dipandang tokoh sentralnya tidak ada," katanya.

Hal tersebut dikarenakan, lanjut Yolanda, Demokrat bisa dikategorikan "Presidential party" atau partai yang didirikan untuk kendaraan politik sebagai syarat administrasi agar tokoh sentralnya bisa mencalonkan diri.

"Partai model ini cenderung tergantung pada sosok sentral itu, sehingga ketika sosok itu tidak ada dalam tubuh partai maka imbasnya pada popularitas elektabilitas partai yang menurun," jelasnya.

Meski begitu, Yolanda mengatakan hal tersebut bisa saja berubah jika seiring berjalannya waktu mereka bisa mendapatkan penilaian positif masyarakat maka kemungkinan Partai Demokrat bisa menjaga atau bahkan meningkatkan popularitasnya.

"Terkecuali seiring berjalan mereka memperbaiki diri, mendekatkan diri dengan publik, banyak sosialisasi, menjalankan fungsi perwakilan dengan baik, mungkin Demokrat bisa menjaga polularitasnya," ujarnya.

Terkait dengan kongres Partai Demokrat yang akan berlangsung 11-13 Mei 2015 di Surabaya, Yolanda mengatakan SBY masih merupakan calon kuat untuk menakhodai partai tersebut.

"Jika lihat keadaan sekarang, belum ada tokoh yang lebih sentral lagi selain SBY jadi kemungkinan besar Partai Demokrat masih akan dipimpin olehnya," tandasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement