REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Terpidana mati warga negara Filipina Mary Jane Fiesta Veloso hingga kini masih mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wirogunan, Yogyakarta. Pembawa 2,6 kilogram heroin di Bandara Adi Sutjipto 2010 lalu ini belum juga dipindahkan ke Lapas Nusakambangan untuk menjalankan eksekusi setelah permohonan peninjuan kembali (PK)-nya di tolak Mahkamah Agung.
Meski menghadapi hukuman mati, namun warga negara Filipina ini nampak ceria saat mengikuti lomba peragaan busana memperingati Hari Kartini diLapas Wirogunan, Yogyakarta, Selasa (21/4). Mary Jane bahkan berdandan busana Jawa dengan kebaya warna merah dan kain bercorak putih di acara tersebut. Dia berlenggak lenggok sambil tersenyum ke penonton sesama penghuni lapas di acara tersebut.
Dia juga terlihat ceria saat berbincang dengan sesama warga binaan di lapas itu. Mary Jane bahkan sempat mengenalkan namanya menggunakan bahasa Indonesia saat berlenggok di peragaan busana Jawa di dalam Lapas Wirogunan itu.
Kepala Lapas Wirogunan, Zaenal Arifin mengatakan, ada 96 warga binaan perempuan yang tinggal di Lapas Wirogunan tersebut. Mereka semua mengikuti kegiatan peringatan Hari Kartini.
"Kita rutin menggelar acara peringatan Hari Kartini ini. Bahkan pada peringatan Hari Ibu Desember kemarin para warga binaan juga ikut memeriahkan termasuk Mary Jane," ujarnya.
Menurutnya, perayaan Hari Kartini di Lapas Wirogunantelah berlangsung sejak sepekan yang lalu. Pihak lapas menggelar beraneka lomba seperti lomba peragaan busana, tari poco-poco, membuat nasi tumpeng, dan menyanyi.
"Ada berbagai lomba dan hari ini puncak acaranya. Tadi pagi juga digelar upacara bendera," katanya.
Dari puluhan warga binaan yang ikut acara Hari Kartini ini juga tampak dua tahanan titipan kasus penganiayaan Hello Kity Bantul. Keduanya yang pekan lalu mengikuti Ujian Nasional (UN) dari dalam lapas itu juga memakai busana kebaya masing-masing berwarna merah dan putih.