REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tak hanya para keeper (penjaga) satwa di Taman Safari Indonesia (TSI), masyarakat di Tanah Air boleh bangga. Betapa tidak, cendarawasih, burung langka dan kebanggaan Papua menetas di TSI Cisarua, Bogor belum lama ini.
Bagi sebagian orang, kesan langa dan cantik akan terucap saat melihat burung cendrawasih yang hanya terdapat di Papua. Jenis unggas ini merupakan salah satu kekayaan fauna Indonesia yang terancam punah.
Burung ini mempunyai bulu yang halus dan berwarna indah sehingga banyak manusia yang ingin memeliharanya. Banyak sekali perburuan liar terhadap burung cendrawasih untuk diperdagangkan secara ilegal, dipelihara diam-diam atau diofset. Pada saat ini sudah jarang ditemukan burung cendrawasih karena populasinya yang sudah semakin menurun.
Status burung cendrawasih saat ini langka maka perlu dilakukan usaha pelestariannya. Dan tentunya Taman Safari Indonesia sebagai Lembaga Konservasi berperan penting dalam usaha pelestarian burung cendrawasih.
Menurut Jansen Manansang MSc, direktur TSI, terpantau oleh CCTV pada Kamis (11/2) lalu, seekor cendrawasih jantan bernama "Sakti" mengawini "Reza" si betinanya. Kemudian pada tanggal 24 Februari 2015 si betinanya mulai berdiam diri di sarangnya.
Setelah 19 hari kemudian, cendrawasih betina mengeram dan menetas. "Satu ekor yang saat ini belum diketahui jenis kelaminnya," ujar Jansen.
Piyik anakan tersebut diketahui keluar sarang pada tanggal 13 Maret 2015 atau pada usia 19 hari. Saat ini, anakan cendrawasih tersebut dalam kondisi yang sehat dan berlompat lompatan di dahan.