REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengkritik akurasi perhitungan stok ikan di kawasan perairan Indonesia. Menurutnya, hal tersebut penting bagi dasar pengambilan kebijakan sektor kelautan dan perikanan.
"Berapa stok ikan itu penting karena menjadi dasar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam mengambil kebijakan," kata Indroyono dalam diskusi publik "Membangun Perikanan Pasca UU No 23 Tahun 2014" yang digelar Ikatan Sejarah Perikanan Indonesia (Ispikani) di Jakarta, Sabtu (18/4).
Menurut Indroyono, perhitungan stok yang dilakukan pada lima tahun terakhir masih kalah dengan akurasi perhitungan stok ikan yang dilakukan 10 tahun lalu saat dirinya menjabat Kepala Balitbang KKP.
Dia mengemukakan, perhitungan yang dilakukan 10 tahun yang lalu tidak hanya berdasarkan informasi dari nelayan di lapangan, tetapi juga dilakukan eksperimen langsung ke berbagai lokasi penangkapan.
Ia juga mengaku heran terjadi penurunan alokasi anggaran dalam aktivitas fishery assessment(perhitungan stok ikan).
"Kalau datanya tidak akurat, nanti akan berdampak kepada WPP (Wilayah Penangkapan Perikanan) dan nanti kebijakannya salah," katanya.
Untuk itu, ujar dia, perhitungan stok ikan juga perlu dilakukan dengan benar, apalagi mengingat tren dunia pertumbuhan perikanan tangkap tidak sepesat perikanan budidaya.