REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menilai negara Arab Saudi tak mematuhi etika diplomatik dalam kasus eksekusi mati dua buruh migran, Siti Zaenab dan Karni bin Medi Tarsim.
"Menurut etika diplomatik, seharusnya Arab Saudi memberi informasi kepada pemerintah Indonesia dan pihak keluarga kalau mereka akan melakukan eksekusi mati kepada TKW. Namun, itu tidak dilakukan, makanya kami kecewa dan protes,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja ( Binapenta) Kementerian Ketenagakerjaan Reyna Usman dalam rilisnya, Sabtu (18/4).
Meski begitu, Reyna memastikan, sebelum eksekusi ini terjadi, pihaknya telah memenuhi segala proses advokasi bagi keduanya. Namun, keluarga majikan Siti Zaenab dan Karni tidak memberikan maaf sehingga eksekusi mati tetap dijalankan.
“Pembelaan hukum, diplomasi resmi, pendekatan informal kepada keluarga maupun tokoh masyarakat setempat, semua dilakukan. Namun, keluarganya tak memberikan maaf," kata Reyna.
Langkah- langkah seperti itu juga akan terus dilakukan dalam menangani kasus WNI dan TKI yang terancam hukuman mati.