REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Presiden Joko Widodo melakukan gladi bersih peringatan KAA ke-60 di Gedung Merdeka Bandung, Kamis (16/4). Saat kedatangan presiden ke Gedung Merdeka sejumlah ruas jalan di sekitar lokasi diseterilkan.
Di antara jalan yang diseterilkan yaitu Jl Otista. Di jalan tersebut terdapat pusat ekonomi rakyat, Pasar Baru. Akibat penutupan sementara akses menuju Pasar Baru, pedagang pun menjerit. Sebab, pengiriman barang, baik keluar maupun masuk Pasar Baru tak bisa dilakukan. Tak hanya itu, pedagang pun mengeluh lantaran pembeli tak bisa masuk ke pasar tersebut.
Menurut Hodijah (60), salah seorang pedagang pakaian, sejak pagi hari para pedagang tak bisa melakukan transaksi jual-beli. Apalagi, kata dia, tak ada pembeli maupun pengiriman barang. Salah satu alasannya karena akses menunu lokasi tersebut diseterilkan hingga kedatangan Presiden RI Jokowi.
"Baru sekitar pukul 11.00 WIB situasi pasar mulai agak normal. Sebelumnya pasar sepi karena pembeli tak bisa masuk," kata dia sambil mengeluh.
Hodijah mengatakan, pedagang Pasar Baru mendukung kegiatan peringataan KAA tersebut. Hanya saja, kata dia, jangan sampai kegiatan tersebut membuat kegiatan ekonomi di pasar tersebut juga turut berpengaruh.
Ia meminta aparat berwenang melakukan pengaturan yang proporsional sehingga pembeli bisa tetap datang ke pasar tersebut.
"Saya tak bisa membayangkan nanti pada Jumat depan situasinya akan seperti apa. Yang jelas kami berharap kegiatan ekonomi di pasar tetap berjalan dan kegiatan KAA berlangsung sukses," ujar dia.