REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menggelar Pemilu Raya (Pemira) untuk menentukan anggota majelis syuro. Ketua Lajnah Pemira PKS, Sumandjaja mengatakan sudah ada 66 nama anggota majelis syuro yang terpilih. Nama anggota syuro itu disaring dari sekitar 300-an nama yang masuk ke Lajnah Pemira PKS.
PKS belum dapat mengumumkan 66 nama hasil pemira yang digelar akhir Maret kemarin. Sebab hasil itu baru akan dilaporkan secara resmi awal Mei dalam sidang. Hal itu sekaligus dilakukan pelantikan pada 66 nama anggota syuro yang sudah masuk tersebut.
Setelah itu, baru anggota syuro akan menggelar sidang untuk menentukan ketua majelis syuro periode 2015-2020. Menurutnya untuk menjadi ketua syuro harus memenuhi syarat-syarat khusus yang sudah ditentukan.
Misalnya, minimal berumur 40 tahun, memiliki masa keanggotaan minimal 12 tahun sebagai kader ahli di PKS. Meskipun, ketua majelis syuro saat ini, Hilmi Aminuddin masih memiliki peluang memimpin majelis syuro, namun ada tokoh lain yang dapat menjadi pesaing Hilmi Aminuddin sebagai ketua majelis syuro.
"Ada tokoh lain yang peluangnya sama, seperti Hidayat Nur Wahid (HNW), Anis Matta, Tifatul Sembiring, maupun Surachman Hidayat," katanya Republika, Kamis (16/4).
Selain tokoh-tokoh itu, masih ada tokoh lain yang juga memiliki peluang yang sama. Untuk menjadi calon ketua majelis syuro, kata Sumandjaja, harus dicalonkan minimal satu anggota majelis syuro. Mereka yang sudah dicalonkan akan memaparkan visi misi serta kesediaannya dicalonkan.
"Kalau mereka menerima apa visi misinya, kalau menolak apa alasannya, kalau penolakan tidak diterima anggota majelis maka otomatis langsung menjadi calon ketua majelis syuro," jelasnya.
Setelah ada beberapa calon ketua majelis syuro, maka anggota majelis syuro akan musyawarah untuk memilih siapa yang akan menjadi ketua majelis syuro selanjutnya.