Kamis 16 Apr 2015 15:00 WIB

Ssstt, Ini Lho Pengganti BBM Baru Pengganti Premium

Penjual melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di salah satu kios pengisian BBM Pertamini di Jakarta, Senin (2/2).(Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Penjual melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di salah satu kios pengisian BBM Pertamini di Jakarta, Senin (2/2).(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) akan meluncurkan bahan bakar bensin jenis baru dengan kisaran angka oktan antara 88 hingga 92 pada Mei 2015. Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, bensin jenis baru itu merupakan produk transisi sebelum penghapusan premium berangka oktan (research octane number/RON) 88.

"Kami akan mengeluarkan produk bensin baru dengan RON 90 pada bulan depan di Jakarta, Surabaya, Semarang, dan kota besar lainnya di Jawa," katanya. Menurut dia, premium hanya dijual di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di jalur angkutan umum dan pinggiran kota.

Bambang menjamin, produk baru tersebut lebih halus, bertenaga, dan ramah lingkungan dibandingkan premium RON 88. "Produk ini bisa melaju lebih jauh," ujarnya.

Angka oktan bensin produk baru tersebut berada di antara premium RON 88 dan pertamax dengan RON 92.

Saat ini, bensin sudah merupakan komoditas nonsubsidi.

Premium RON 88 dijual Pertamina dengan harga Rp7.400 per liter di Jawa-Bali dan Rp7.300 per liter di luar Jawa-Bali. Sementara pertamax dijual bervariasi sesuai keekonomian berdasarkan wilayah. Di Jakarta, Pertamax dijual Rp8.600 per liter.

Bambang belum mau membocorkan harga maupun nama bensin produk baru tersebut. Namun, kemungkinan harganya berkisar antara premium 88 yang Rp7.400 hingga pertamax 92 yang Rp8.600 per liter.

Pemerintah menargetkan penghapusan premium berangka oktan 88 dalam dua tahun atau sampai 2017.

Waktu dua tahun tersebut dianggap cukup bagi Pertamina sebagai persiapan menghadapi kompetisi dengan perusahaan lain.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement