Senin 13 Apr 2015 14:07 WIB

Wali Kota Yogya Larang Penyelenggaraan Hiburan Selama UN

Rep: Yulianingsih/ Red: Winda Destiana Putri
Siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) berbasis komputer di SMKN 28, Jakarta Selatan, Senin (13/4).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) berbasis komputer di SMKN 28, Jakarta Selatan, Senin (13/4).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti melarang wilayah memberikan ijin kegiatan hiburan, pertunjukan dan kegiatan besar lain selama pelaksanaan ujian nasional (UN) berlangsung.

Hal ini dilakukan untuk menjaga kondisi yang kondusif bagi siswa untuk belajar selama UN. "Izin hiburan di masyarakat selama UN harus dikendalikan dan ditiadakan. Kita menjaga dan menghormati proses agar peserta didik bisa konsentrasi," kata Haryadi di sela-sela kunjungan pelaksanaan UN di SMKN 5 Yogyakarta, Senin (13/4).

Selain melarang adanya hiburan dan kegiatan besar, Haryadi juga meminta pada para orang tua siswa untuk tidak mencari-cari bocoran soal UN. Pasalnya soal UN dipastikan tidak akan bocor. Setiap anak akan menerima model soal yang berbeda sehingga tidak mungkin sama antara satu dengan lainnya.

"Kita selalu mengedepankan prinsip kejujuran bukan semata hanya hasil," ujarnya.

Haryadi juga meminta para guru dan tim pengawas UN untuk memanfaatkan monitor CCTV dalam pengawasan pelaksanaan UN. Melalui teknologi kamera tersebut pengawasan bisa dilakukan secara efektif. "Tidak usah keluar masuk kelas, itu justru menganggu konsentrasi siswa," katanya.

Haryadi optimis pelaksanaan UN di Yogya berjalan lancar. Untuk UN online menurutnya juga tidak ada kendala karena siswa Yogya sudah familiar dengan komputer.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana mengatakan, pelaksanaan UN online maupun tertulis di Kota Yogyakarta berjalan lancar. "Dari proses droping sampai pelaksanaan hari pertama ini tidak ada keluhan semua lancar," katanya.

Untuk UN paket C semua peserta di jadikan satu di SMPN 15 Yogyakarta.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement