REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sedang melaksanakan Ujian Nasional (UN) selama tiga hari dimulai hari ini.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengimbau kepada pera siswa yang mengikuti UN agar tidak mempercayai jika ada SMS kunci jawaban.
Menurut Budi, adanya SMS yang berisi kunci jawaban merupakan persoalan klasik. SMS tersebut sering menipu dan mencelakai para siswa itu sendiri.
"Kita sudah minta dinas terkait untuk memberitahu hal tersebut kepada siswa dan orang tua/wali," kata Budi kepada Republika ketika memonitor pelaksanaan UN di SMA BPK Penabur, Senin (13/4).
Ia menjelaskan, SMS berisi kunci jawaban tersebut yang sudah-sudah banyak memakan korban. Pelaksanaan UN tahun ini terdapat berbagai model soal yang berbeda-beda di setiap kelas. Dengan soal yang ada di bangku sebelahnya pun berbeda.
Ia berharap para siswa tidak mencontek, karena mencontek pun percuma. Mudah-mudahan tidak ada korban tahun ini. Budi menegaskan, ia optimis pelaksanaan UN di Kota Tasikmalaya dapat berjalan lancar.
"Sebaiknya percaya kepada diri sendiri saat mengerjakan soal UN," ujar Budi.