REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Embung Tirtoagung di Dusun Krapyak, Margoagung, Seyegan, Sleman diresmikan sebagai sumber pengairan warga Sleman. Lantaran mampu memenuhi kebutuhan air bagi 30 hektar lahan pertanian.
"Embung Tirtoagung dibangun sejak 2014 dan bisa menampung 30 ribu meter kubik air," tutur Kepala Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral Sleman Sapto Winarno, Ahad (12/4).
Sebelum peresmian embung ini, Dinas SDAM telah melakukan rangkaian kegiatan seperti penghargaan untuk pengampu sumber mata air, sarasehan tentang air, dan gerakan irigasi bersih.
"Penggunaan air harus memperhatikan unsur fisik, mental, dan sosial," lanjut Sapto.
Bupati Sleman Sri Purnomo menyampaikan agar Embung Tirtoagung bisa dijaga dengan baik oleh masyarakat sekitar. Sebab menurutnya, upaya pemerintah tidak akan membuahkan hasil, jika masyarakat tidak berperan aktif menjaga kebersihan embung.
"Air adalah elemen terpenting dalam hidup kita. Jika air itu bersih, hidup kita akan sehat. Jika air tercemar, maka hidup kita pun ikut tercemar," kata Sri memberi pengarahan.
Ia pun memgingatkan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan ke sumber air seperti sungai, irigasi, dan embung.
Sebab Sri sering memergoki masyarakat melewati sungai atau aliran lain, lalu membuang sampah kesana.
Maka dalam kesempatan tersebut Sri meminta BLH untuk menyediakan tempat sampah di sekitar embung. "Nanti setiap sekian meter harus ada tempat sampah, supaya masyarakat tidak membuang sampah di mana saja," pintanya.
Selanjutnya Sri memaparkan, ke depannya Embung Tirtoagung akan memiliki banyak manfaat bagi masyarakat.
"Selain sebagai sumber air, nanti masyarakat bisa memanfaatkan embung ini sebagai sarana rekreasi. Maka itu bapak, ibu, adik-adik semuanya harus menjaga Embung Tirtoagung ini dengan baik," ujarnya.