Jumat 10 Apr 2015 14:00 WIB
Kongres PDIP

Pidato Megawati Jadi Suntikan Ideologi untuk Jokowi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Damanhuri Zuhri
Megawati Soekarno Putri
Foto: Republika/Prayogi
Megawati Soekarno Putri

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Koordinator Relawan Semeton Jokowi Bali, I Gede Agung Putri Astrid menilai pidato politik Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri sebagai suntikan ideologi kepada Presiden Joko Widodo dalam menjalankan pemerintahannya.

Ia juga menganggap pidato politik tersebut sebagai desakan kepada pemerintah untuk segera melaksanakan amanat Trisakti Bung Karno.

"Pernyataan politik itu memberikan arahan tegas kepada Jokowi-JK yang sudah merumuskan Nawa Cita," ujar Astrid dijumpai di sela Kongres IV PDI-P di Sanur, Denpasar, Jumat (10/4).

Megawati meminta pemerintah untuk segera menguasai sumber daya alam yang ada di Indonesia, khususnya sektor energi berupa blok tambang dan minyak serta gas alam (migas).

Nawa Cita, kata Astrid menyatakan pentingnya untuk berdiri di atas kaki sendiri, khususnya pengendalian dan penguasaan perusahaan negara.

Selain itu, Astrid menilai kongres partai pemenang pemerintahan ini dipandang sebagai momentum kebangkitan ideologi Bung Karno. Sebagai Proklamator dan Bapak Bangsa, Bung Karno merupakan salah satu tokoh yang mendesain masa depan negeri ini.

"Ideologi Bung Karno sudah terkubur hampir 40 tahun. Kewajiban pemerintahan Jokowi-JK tidak hanya memenangkan pemilu, tapi memenangkan ideologi," katanya.

Semeton Jokowi berharap adanya sinergi positif antara partai politik dengan pemerintah. Dengan partai politik yang kuat dan pemerintah kuat, Trisakti akan terwujud segera.

"Sinergi antara partai pengusung dan pemerintah sangat vital. Jika tidak, jangan harap kita bisa berdikari dan berdaulat di bidang politik," kata Astrid menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement