Rabu 08 Apr 2015 21:47 WIB

Agung Laksono Buka Peluang Koalisi di Pilkada

Ketum Partai Golkar Agung Laksono memberi sambutan saat pembukaan Rapimnas I DPP Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (8/4).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketum Partai Golkar Agung Laksono memberi sambutan saat pembukaan Rapimnas I DPP Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Agung Laksono mengatakan pihaknya membuka pintu terhadap kemungkinan koalisi dalam pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) serentak akhir tahun 2015.

"Kami membuka pintu lebar untuk berkoalisi dengan partai lain, terutama partai pendukung pemerintah," kata Agung Laksono, Rabu malam (8/4).

Agung mengatakan pihaknya belum memiliki target pasti atas perolehan suara dalam pilkada serentak nanti. Namun dia telah berpesan kepada seluruh kader di daerah agar terus berjuang dengan ikhlas untuk memenangkan sedikitnya lebih dari 50 persen penyelenggaraan pilkada serentak di seluruh daerah nanti.

"Kami belum bisa sampaikan angkanya, mungkin bulan Mei dan Juni bisa ketahuan. Tapi kami pesan supaya diatas 50 persen. Laksanakan saja dengan tulus, ikhlas, jangan memakai syarat," imbau Agung.

Dia memperkirakan daerah wilayah Sumatera serta Indonesia Timur seperti Sulawesi, Papua, Papua Barat, merupakan basis potensial Golkar yang mesti diperbaiki perolehan suaranya.

Lebih jauh Agung menyampaikan pihaknya akan menyerahkan berkas-berkas keikursertaan pilkada kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) tanpa terburu-buru, namun tepat waktu.

Dia percaya KPU akan mengesahkan kepengurusan partai yang berhak mengikuti pilkada, sesuai dengan SK Menteri Hukum dan HAM.

"Waktu penyerahan berkas kepada KPU batas waktunya pertengahan pekan ketiga Bulan Juli 2015. Saya percaya KPU menetapkan siapa yang berhak ikut pilkada berdasarkan ijin SK Menkumham, jadi kami tidak perlu buru-buru, tetapi tetap tepat waktu," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement