Jumat 03 Apr 2015 18:06 WIB

Hanura Belum Akui Agung Laksono Jadi Ketum Golkar

Rep: Agus Raharjo/ Red: Erik Purnama Putra
Sekretaris Fraksi Partai Hanura Dadang Rusdiana.
Foto: Pemilu
Sekretaris Fraksi Partai Hanura Dadang Rusdiana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai mendapat Surat Keputusan (SK) pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Ketua Umum Golkar hasil munas Ancol Agung Laksono langsung melakukan road show politik ke pimpinan partai politik pendukung pemerintahan.

Seluruh ketua parpol yang tergabung di Koalisi Indonesia Hebat (KIH) didatangi. Sedangkan hanya satu partai dari Koalisi Merah Putih (KMP) yang didatangi, yaitu PAN.

Namun, silaturahim yang dilakukan Agung hanya dianggap pertemuan biasa oleh parpol pendukung KIH. Ketua DPP Partai Hanura, Dadang Rusdiana mengatakan, silaturahim Agung Laksono memang sudah dilakukan, tapi hal itu bukan istimewa, hanya silaturahim biasa.

Tidak ada deal politik antara Golkar Agung Laksono dengan parpol KIH. "Belum ada pembicaraan yang mengarah pada persoalan politik koalisi," kata dia kepada Republika, Jumat (3/4).

Bahkan, sampai saat ini, Golkar kubu Agung juga tidak bergabung dalam KIH. Menurutnya, pertemuan Golkar Agung Laksono dengan pimpinan parpol KIH hanya sebatas ucapan selamat telah disahkan Menkumham. Walaupun, pekan lalu, SK Pengesahan tersebut diputus sela oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Akibatnya kepengurusan Golkar menjadi status quo.

Dadang menambahkan, posisi Hanura sendiri juga tidak pernah menyatakan mendukung kepengurusan Golkar Agung Laksono maupun Aburizal Bakrie. Hanura hanya mendukung dan mengakui kepengurusan yang sudah disahkan oleh putusan hukum yang final.

Ketua Umum Hanura Wiranto, kata sekretaris Fraksi Hanura di DPR itu, juga tidak pernah memerintahkan kadernya untuk mendukung kepengurusan Agung Laksono. Di dalam KIH sendiri, Golkar kubu Agung belum tercatat masuk sebagai anggota koalisi.

"Yang saya tahu selama ini dalam rapat fraksi KIH tidak pernah Golkar kubu AL (Agung Laksono) hadir," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement