Ahad 29 Mar 2015 22:43 WIB

FORPI Desak Pemkot Perbaiki Prasarana

Rep: Yulianingsih / Red: Djibril Muhammad
ilustrasi
Foto: Antara/Andika Wahyu
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Forum Pemantau Independen Pakta Integritas (FORPI) Kota Yogyakarta mendesak Pemkot setempat untuk segera memperbaiki beberapa ruas jalan yang berlobang. Sebab aduan masyarakat terkait jalan berlobang tersebut terus mengalir.

Anggota FORPI bidang pengaduan Baharudin Kamba mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah memperoleh belasan aduan dari masyarakat terkait jalan yang berlobang tersebut. "Aduan terus mengalir, kita sudah sampaikan ke instansi terkait untuk segera diperbaiki," ujarnya, Ahad (29/3).

Menurutnya, ruas jalan berlobang yang tidak segera diperbaiki membahayakan pengguna jalan. Bahkan jalan berlobang di Jalan Kusumanegara Yogyakarta sudah memakan korban. Pengendara sepeda motor terjatuh akibat jalan yang berlobang tersebut.

Selain Jalan Kusumanegara sejumlag ruas jalan yang diadukan berlobang adah di Jalan Imogiri Timur, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Veteran, Jalan Kenari, dan Jalan Timoho Yogyakarta. Di Jalan Timoho tepatnya dekat Balai Kota Yogyakarta, jalan justru terlihat ambles.

"Kita sudah cek, dan sudah disampaikan ke Pemkot. Kita mendesak untuk perbaikan secepatnya," katanya.

Jalan yang ambles di Timoho memang cukup lebar dengan panjang 2,5 meter dan diameter 1 meter. Luas ruas jalan yang ambles bisa bertambah besar karena ruas di sekitarnya sudah berongga.

Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta Toto Suroto mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan terkait jalan yang berlobang.

Terkait Jalan Timoho yang ambles hal itu kata dia, karena akibat dari  saluran air hujan yang melintas di Jalan Kenari ke Timoho yang sudah tergolong berusia tua.

"Dinding saluran belum terbuat dari beton. Sejak gempa 2006 lalu, dimungkinkan banyak dinding saluran air yang mulai retak. Tapi sulit kami petakan titik mana saja yang retak karena letaknya di bawah jalan," katanya.

Meski demikian, saluran air hujan di sepanjang Jalan Kenari sudah masuk dalam prioritas revitalisasi yang sudah dimulai sejak 2014 lalu. Namun revitalisasi dilakukan bertahap dari hilir atau sisi Jalan Kusumanegara karena membutuhkan biaya cukup besar.

Terkait perbaikan jalan ambles, menurut Toto tetap akan dilakukan menggunakan sistem swakelola. Namun pihaknya akan menyelidiki secara mendalam faktor penyebab dinding saluran yang jebol.

Pasalnya, tak jauh dari lokasi juga ada bekas galian saluran limbah yang kondisinya sudah melengkung dan rawan ambles. "Kami akan cek dulu dengan seksama. Secepatnya diperbaiki karena ruas jalan itu termasuk akses vital bagi masyarakat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement