Rabu 25 Mar 2015 15:48 WIB

Pengamat: Nggak Semua Polisi Buruk

Rep: C26/ Red: Erik Purnama Putra
Dosen Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang Universitas Trisakti Yenti Garnasih (tengah).
Foto: Antara
Dosen Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang Universitas Trisakti Yenti Garnasih (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat hukum pidana pencucian uang dari Universitas Trisakti, Yenti Garnasih menghimbau kepada masyarakat agar tidak terus-menerus memberikan pandangan buruknya pada kepolisian. Terlebih polisi memiliki peran besar dalam penegakkan hukum di Indonesia.

"Kita butuh polisi, nggak semua polisi buruk," kata Yenti kepada Republika Online, Rabu (25/3).

Menurut Yenti, tidak semua polisi seperti yang diberitakan. Kita juga membutuhkan polisi untuk menangani kasus lainnya tidak hanya korupsi.

Masyarakat diminta tidak hanya memfokuskan bahwa aparat hukum ini hanya menangani kasus korupsi saja. Karena itu, jangan sampai kehilangan kepercayaan kepada kepolisian akibat polemik KPK Vs Polri beberapa waktu lalu yang menyangkut pemberantasan korupsi.

Ia menambahkan masyarakat tetap harus menyemangati para penegak hukum di negara ini. Dukungan ini nantinya membantu mereka membentuk integritas tinggi dan profesionalitas yang bagus.

Kasus dugaan korupsi Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana saat ini dikatakan Yenti harus dimanfaatkan polisi untuk memperbaiki citranya. Polisi harus membuktikan upaya ini sebagai bentuk penegakkan hukum. Bukan semata bentuk kriminalisasi pendukung KPK seperti yang selama ini ramai diperbincangkan.

Denny telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Bareskrim Polri atas dugaan korupsi proyek payment gateway di Kemenkumham pada 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement