Selasa 24 Mar 2015 21:12 WIB

Hariman Siregar: Perubahan tidak Cukup dengan Pencitraan

Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan saat menghadiri prosesi Tawur Agung Kesanga di pelataran Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Jumat (20/3).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan saat menghadiri prosesi Tawur Agung Kesanga di pelataran Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Jumat (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh malapetaka lima belas Januari (malari), Hariman Siregar mengingatkan para penyelenggara negara dan pejabat tinggi, bahwa pencitraan saja tidak cukup untuk membawa perubahan bagi bangsa ini. Menurutnya, mengubah nasib bangsa ini butuh aksi nyata.

"Semuanya sudah kacau, pencitraan saja tidak cukup bagi Presiden dan perubahan," kata Hariman Siregar usai menghadiri kongres Partai Rakyat Demokratik, di Jakarta, Selasa (24/3).

Ia juga menjelaskan, bahwa pada kondisi awal pemilu tahun lalu, banyak keadaan yang sudah tidak patuh terhadap aturan.

Ia mengatakan, bukan rahasia lagi jika Presiden Joko Widodo lebih sering diatur oleh partai daripada sebaliknya. "Pak Presiden kan bukan petinggi partai, jadi mungkin bisa diatur oleh pejabat partainya yang ada, lama-lama akan terlihat 'main mata' nya," tuturnya.

Hariman mengatakan, ketika kampanye dulu Jokowi-JK selalu membawa simbol-simbol perubahan, namun yang terjadi sekarang, perubahan yang diharapakan belum terjadi.

"Mungkin memang belum terjadi, tapi kenyataannya yang berubah justru harga-harga kebutuhan pokok yang semakin meninggi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement