Senin 23 Mar 2015 18:06 WIB

Ahok Dinilai Perlu Belajar Ubah Sikap

Rep: C09/ Red: Winda Destiana Putri
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, perlu belajar untuk mengubah sikap. Hal tersebut dirasa penting setelah Ahok menyatakan permintaan maaf atas perkataan kasarnya di media.

"Hal ini sebenarnya tidak susah bagi Ahok untuk mempelajari dan mengubahnya," ujar Ketua MUI Bidang Pendidikan, Anwar Abbas, saat dihubungi ROL, Senin (23/3).

Ia mengatakan seorang pemimpin pasti diharapkan sempurna oleh rakyatnya. Sehingga sudah seharusnya pemimpin menjaga cara bicara kepada orang-orang yang dipimpinnya.

"Oleh karena itu dia harus tegas dalam bersikap dan santun dalam berbicara," kata dia.

Sudah sepantasnya sikap-sikap tersebut dimiliki oleh Ahok. Sebab hal itu merupakan risiko yang telah ditanggung Ahok sebagai pemimpin tertinggi di Provinsi DKI Jakarta.

"Seorang pemimpin itu adalah orang yg diikuti dan ditiru oleh rakyatnya," jelasnya.

Sebelumnya Ahok melontarkan beberapa kali kata-kata kasar saat melakukan wawancara dengan sebuah stasiun televisi swasta. Perkataan Ahok menuai kritikan berbagai pihak sebab dinilai tidak sesuai dengan etika yang harus dimiliki pejabat negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement