REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perseteruan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan DPRD DKI Jakarta membuka mata masyarakat lebih tajam dalam menyoroti penyusunan anggaran daerah.
Hal tersebut dikatakan Pengamat Ekonomi Politik Fachri Ali dalam diskusi bertajuk "Pengalaman Mengelola Anggaran" di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/3).
"Melalui Ahok, kita bisa lihat keseluruhan pengelolaan perencanaan anggaran daerah," ujarnya.
Ia menilai dengan perseteruan ini menyadarkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap penyusunan anggaran daerah. Fachri meminta para kepala daerah berkaca dengan apa yang telah dilakukan Gubenur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang dinilai telah menjalankan pengelolaan anggaran daerah dengan sangat baik dan efisien.
"Aher (Ahmad Heryawan) bisa populer lantaran kemampuan dia melakukan kebijakan yang lebih adil dan langsung dirasakan warganya sendiri," sambung Fachri.
Padahal, kata dia, Aher sejatinya tidak memiliki latar belakang birokrat dan hanya berlatar belakang pendidikan agama. Namun, hal tersebut tidak menjadi hambatan baginya untuk cepat belajar dan memahami berbagai persoalan yang ada.
"Mereka yang belajar agama pada dasarnya cerdas dan cepat beradaptasi dengan dunia baru," lanjutnya.
Dengan mengambil perumpaan dari bahasa Betawi, Fachri menilai pembangunan infrastruktur yang dilakukan Aher di Jawa Barat melalui APBD cukup 'kereng' (terlihat jelas).