Jumat 20 Mar 2015 17:21 WIB

Wiranto: Ahok dan DPRD DKI Jangan Pentingkan Ego

Rep: C17/ Red: Bayu Hermawan
Ketum DPP Hanura, Wiranto, mengadakan jumpa pers di Gedung Pusat Partai Hanura di Jalan Tanjung Karang, Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (20/3).
Foto: Republika/C17
Ketum DPP Hanura, Wiranto, mengadakan jumpa pers di Gedung Pusat Partai Hanura di Jalan Tanjung Karang, Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Hanura Wiranto berencana akan bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan perwakilan DPRD DKI yang terlibat dalam kisruh APBD DKI 2015.

"Kami akan temui Ahok dan DPRD untuk mendorong kedua belah pihak turunkan egoisme dengan mengedepankan tabayyun (mencari kebenaran), karena ini untuk kesejahteraan rakyat," katanya di Kantor DPP Hanura, Jakarta Pusat, Jumat (20/3).

Ia melanjutkan, konsep tabayyun ini harus dikedepankan agar kebenaran berupa kesepakatan-kesepakatan dan tidak usah bertele-tele, tanpa mengesampingkan masalah hukum yang sedang berjalan.

"Intinya kita mau mengajak sesuai juga instruksi Menteri Dalam Negeri, tinggalkan ego masing-masing baik Ahok maupun DPRD. Cari jalan keluar yang elegan. Rakyat susah kalau APBD terhambat," jelasnya.

Adapun, permasalahan yang tak kunjung usai, Hanura siap menjadi mediator untuk mencari solusi yang konkrit. Terkait masalah hukum, Hanura juga menegaskan segera usut jika memang ditemukan tindak pidana korupsi.

"Kalau ada anggota Fraksi Hanura yang terlibat, ya kita harus tindak tegas juga," tegasnya.

Di sisi lain, Wiranto juga menegaskan Hanura tetap mengapresiasikan pekerjaan panitia hak angket, yang dimana ketuanya di pimpin oleh Muhhamad Sangaji (Ongen) dari fraksi Hanura. Wiranto pun menekankan jika pekerjaan tersebut bukan menjadi alat salah menyalahkan yang mengakibatkan masalah horizontal berdampak ke rakyat.

"Tidak ada maksud pemakzulan dari tim hak angket ini kepada Ahok. Panitia hak angket bertugas mencari kebenaran pada permasalahan ini," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement