Kamis 19 Mar 2015 20:36 WIB

Hadapi MEA, Bupati Bandung Minta Pengusaha Lebih Kreatif

Rep: C12/ Red: Ilham
Industri Kecil Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/ss/pd/15
Industri Kecil Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Bupati Bandung, Dadang Naser menyatakan, pengusaha di Kabupaten Bandung harus lebih kreatif dan inovatif dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada akhir 2015 ini. Dengan begitu, kualitas produknya akan memiliki nilai tambah dan bisa bersaing di pasar regional.

"Sekarang ini kita memang harus siap menghadapi perdagangan bebas," kata Dadang dalam penyambutan kunjungan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hanif Dhakiri ke Kantor Kabupaten Bandung, Kamis (19/3).

Menurut dia, dengan sistem tersebut, peluang produk dalam negeri untuk bisa menembus pasar internasional lebih besar. Namun, sebaliknya, produk luar negeri akan makin marak masuk ke Indonesia. "Karena itu, jika kualitas produk kita bagus dan memiliki nilai jual yang tinggi, produk itu akan laku, tapi harganya juga harus kompetitif," kata dia.

Selain itu, pemberlakuan MEA ini juga dinilai akan membantu mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan sosial yang selama ini bermunculan. Berdasarkan data terakhir Pemkab Bandung, angka kemiskinan di Kabupaten Bandung yakni 8 persen dari total penduduk yang mencapai kurang lebih 3,5 juta jiwa.

Apalagi, adanya MEA akan membuat biaya transaksi perdagangan menyusut. Tentu, kondisi itulah yang diharapkan para pengusaha. Demi menunjang keperluan MEA, Bandung akan terus menggalakan digitalisasi terhadap pusat usaha kecil dan menengah. Selain itu, infrastruktur juga tengah dibenahi di wilayahnya. 

Sementara itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hanif Dhakiri juga akan mempercepat terlaksananya tiga hal, yakni peningkatan kompetensi pekerja, sertifikasi profesi, dan pengendalian tenaga kerja asing. "Tiga hal ini jadi dasar agar bisa menghadapi MEA," kata dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement