Kamis 19 Mar 2015 18:19 WIB

Aktivis KAMMI Serang Tuntut Jokowi Stabilkan Harga

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Damanhuri Zuhri
Aktivis KAMMI dalam salah satu aksinya.
Foto: Antara/Yusran Uccang
Aktivis KAMMI dalam salah satu aksinya.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Ratusan Massa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Serang melakukan aksi long march, dari kampus IAIN Sultan Maulana Hasanudin, Banten menuju Alun-Alun Kota Serang. Mereka menuntut kestabilan harga dan menuding Jokowi tidak becus mengurus negara.

Koordinator lapangan KAMMI, Sukatno mengatakan, lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika menggambarkan goyahnya sektor ekonomi Indonesia. Sehingga, barang-barang kebutuhan pokok melambung tinggi dan meresahkan masyarakat.

Meski baru beberapa bulan menjabat sebagai Presiden, massa KAMMI Serang menilai kepemimpinan Jokowi gagal.

"Kenaikan harga BBM, dan kebutuhan pokok dari gas LPG sampai bawang sangat menyulitkan kehidupan rakyat, meski Jokowi baru menempati singgasana selama beberapa bulan terakhir, Jokowi tidak becus mengurus negara," kata Sukatno dalam orasi yang disampaikan, Kamis (19/3).

Dalam orasinya, massa KAMMI Serang menyampaikan beberapa tuntutan, terutama stabilisasi harga sembako yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat, dan perkuat pemberantasan korupsi di Tanah Air. 

"Jika sampai tanggal 20 Mei 2015 tuntutan kami tidak dipenuhi, kami menuntut Jokowi turun," kata Sukatno menegaskan.

Aksi ini juga diwarnai dengan melakukan shalat jenazah dan pembakaran keranda mayat yang dilabeli nama Jokowi. Menurut mereka, aksi tersebut merupakan simbol matinya kepemimpinan Jokowi. “Jokowi sudah tak lagi bisa memimpin, karena dia hanya boneka,” katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement