REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mengatakan, Kota Batam akan terus menikmati "bonus" demografi karena penduduknya rata-rata usia produktif dan bekerja.
"Untuk di Kepri khususnya Batam, 'bonus' demograsi terjadi terus menerus bahkan akan lebih lama dibanding daerah lain. Karena yang datang ke Batam rata-rata usia produktif dan bekerja," kata Kepala BKKBN Kepri, Sugiyono di Batam, Senin (16/3).
Sebagian pekerja di Batam, kata dia, adalah anak usia lulus SMA yang belum berkeluarga. Selanjutnya mereka akan menikah dan berkeluarga di Kota Batam atau wilayah lain di Kepri.
Generasi muda, kata dia, akan terus berdatangan ke Batam menggantikan generasi yang sudah menua atau tidak sesuai lagi untuk kebutuhan industri. Hal tersebut memberikan banyak keuntungan bagi Batam.
"Artinya tanggungan mereka kecil. Biasanya ayah dan ibunya bekerja dan tanggungannya anak satu atau dua sesuai dengan kondisi TFR saat ini. Artinya, banyaknya pekerja menjadi bonus demografi bagi Batam," kata dia.
Kondisi tersebut, kata dia, diperkirakan masih akan berlangsung dalam jangka panjang mengingat industri di Kota Batam terus tumbuh sesuai perkembangan zaman dan perkembangan kebutuhan masyarakat dunia.
"Kami akan terus melakukan sosialisasi agar penduduk yang rata-rata belum menikah bisa merencanakan keluarganya dengan baik. Sehingga bonus demografi masih bisa terus dinikmati dalam jangka panjang," kata Sugiyono.
"Kalau program generasi berencana gagal. Bisa jadi saat pekerja-pekerja yang saat ini berusia muda dan memasuki masa tua akan berdampak pada hilangnya bonus demografi. Makanya pengetahuan tentang KB terus digencarkan agar mereka benar-benar merencanakan kelahiran anak-anakanya dan mampu memberikan pendidikan yang baik sehingga suatu saat menjadi generasi mandiri dan bisa membiayai orang tua saat pensiun," kata dia.