REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Partai Gerindra, Haryanto Taslam dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, blok AAI, Ahad (15/3). Haryanto Taslam meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (14/3) malam WIB.
Keluarga serta rekan-rekan almarhum di Partai Gerindra, termasuk Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menemani Haryanto ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Haryanto menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Medistra, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (14/3) pukul 20.50 WIB. Ia diketahui menderita penyakit langka Myastheni Gravis yang membuat tubuh penderita susah bergerak.
Nama Haryanto Taslam mendadak populer setelah termasuk di antara beberapa aktivis yang diculik Tim Mawar menjelang reformasi satu dekade lalu. Sementara itu, sahabat kentalnya Sidarto Danusubroto mengatakan, Haryanto Taslam patut dikenang dan merupakan salah satu saksi hidup di era reformasi.
"Dia seorang nasionalis, pejuang reformasi. Saya kenal sejak era 98," ujarnya saat ditemui di pemakaman.
Sosoknya yang keras, berjiwa ulet, dan konsisten, kata Sidarto, membuat Haryanto banyak memiliki teman baik itu dari dunia politik atau seniman tanah air.
Haryanto Taslam merupakan eks PDI-P dan sering mendampingi Megawati Soekarno Putir kala menghadiri kampanye-kampanye di daerah. Dirinya meninggalakan seorang isteri bernama Ani Agustina dan 3 orang anak (2 putra dan 1 putri) bernama Mbaret Antoseno, Putih Sari, dan Ragil Parikesit.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
