REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menyatakan masih ada peluang partainya mengusung Tri Rismaharini sebagai calon wali kota setempat periode 2015-2020.

"Seingat saya saat rapat kerja cabang khusus menjelang pemilihan wali kota 2010, nama Bu Risma juga tidak diusulkan. Tapi hasilnya keluar rekomendasi Risma-Bambang DH," ujar Ketua DPC PDIP Surabaya Wisnu Sakti Buana, Jumat (13/3).

Menurut dia, kondisi tersebut dinilai wajar dan tidak ada yang salah karena mekanisme penentuan rekomendasi serta penempatan calon kepala daerah yang diusung partai berasal dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sejauh ini, kata dia, mekanisme sudah diatur dalam Surat Keputusan 031-A/TAP/DPP/V/2011 DPP PDIP tentang pedoman pelaksanana penjaringan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah kabupaten/kota serta provinsi.

"Intinya, keputusan rekomendasi ada di ketua umum dan kami sebagai pengurus di daerah siap melaksanakan, apapun keputusannya," kata politisi yang sekarang menjabat Wakil Wali Kota Surabaya itu.

Ia memisalkan pada proses penjaringan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2010. Saat itu seluruh pengurus partai sepakat mengusung pasangan Saleh Mukadar-Bambang DH, kemudian mengusulkannya ke DPP.

Namun, lanjut dia, rekomendasi dari pusat berkata lain dan menyepakati Tri Rismaharini sebagai calon wali kota berduet dengan Bambang Dwi Hartono.

"Meski sebenarnya tidak sama dengan keinginan pengurus, tapi karena ini perintah maka kami total memenangkan pasangan Risma-Bambang dan terbukti kader PDIP mampu membawa keduanya menjadi pemimpin," kata putra kandung mantan Sekjen DPP PDIP (Alm) Sutjipto tersebut.

Pihaknya juga meminta menunggu proses dan pembahasan internal partai menjelang Pilkada Surabaya yang dijadwalkan diselenggarakan pada Desember 2015.

"Sekarang masih belum mengarah ke sana. Saat ini masih konsentrasi persiapan Kongres PDIP yang digelar di Bali, 9 April 2015," ucap mantan anggota DPRD Jatim dan DPRD Surabaya tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika