REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM meyakini semangat kewirausahaan sangat penting bagi Indonesia khususnya memasuki 2015. Tahun ini dimulainya Era Baru dalam komunitas masyarakat ekonomi ASEAN atau MEA sebagai pasar tunggal (single market) dan tempat berproduksi (production base).
Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga menyatakan saat ini Indonesia baru memiliki 1,65 persen wirausahawan dari jumlah populasi penduduk Indonesia. Idealnya untuk menjadi negara yang makmur, suatu negara harus memiliki minimum 2 persen entrepreneur dari total penduduknya.
Untuk pengembangan kewirausahaan, pemerintah kini terus mendorong dengan upaya mempersiapkan calon wirausaha dan memfasilitasi klinik konsultasi kewirausahaan dan pengembangan Inkubator Bisnis. "Kementerian pun bisa menggandeng seluruh elemen masyarakat khususnya akademisi, bisnis, dan pemerintah atau goverment (ABG) untuk mendorong pemuda untuk berwirausaha," tutur dia dalam pembukaan Gerakan Kewirausahaan Nasional 2015, Kamis (12/3)
Disamping itu Pemerintah juga mengembangkan berbagai program yang konkret, seperti program pelatihan kewirausahaan dan bantuan modal usaha bagi wirausaha pemula dalam bentuk Bantuan sosial. Dimana modalnya menurut dia maksimal Rp 25 juta.