REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Deputi bidang pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Dedi Fauzi Elhakim, mengungkapkan bahwa jalur laut menjadi jalan 'terlaris' bagi pelaku penyelundup narkoba untuk memasukkan narkotika ke Indonesia. Pasalnya, lanjut Dedi, pelaku penyelundupan bisa meraup keuntungan besar karena bisa meneyelundupkan narkoba dalam jumlah banyak.
"Kebanyakan jalur laut karena kuantitas yang bisa mereka peroleh besar sekali. Kalau lewat udara atau pelabuhan resmi nggak bisa sebesar jalur laut," jelas Dedi, Selasa (10/3), di Tangerang, Banten.
Dedi menjelaskan kalau modus operandi (MO) yang digunakan pelaku biasanya dengan menyelundupkan narkotika menggunakan kapal besar melalui jalur laut. Kemudian di tengah laut para penyelundup melakukan serah terima dengan kapal nelayan kecil.
Sementara, BNN baru saja memusnahkan 94.149,8 gram sabu di Garbage Plant Angkasa Pura II, bandara Soekarno Hatta. Pemusnahan barang haram tersebut berasal dari dua kasus tindak pidana narkotika.
Dalam kesempatan itu, BNN juga berhasil menangkap lima tersangka kasus narkotika yang semuanya merupakan pemain lama. Kelima tersangka tersebut terancam pasal 114 ayat 2, pasal 113 ayat 2 dan pasal 112 ayat 2 Jo pasal 132 ayat 2 undang-undang RI no. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Sebabnya, seluruh tersangka terancam hukuman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup.