REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan berjanji segera melakukan transfer Biaya Operasi Sekolah (BOS) ke semua daerah. Janji itu sebagai respon atas keluhan beberapa daerah soal dana BOS yang terlambat disalurkan.
Koordinator Penyaluran BOS Disdik Sulsel Basri mengatakan, keterlambatan penyaluran tersebut memang sering terjadi setiap masuk awal tahun atau setiap triwulan I. Kemudian setelah itu, pada triwulan II,III, dan IV akan kembali lancar.
"Triwulan I sudah sementara proses. Sudah ada usulan dari semua daerah, dan telah menyerahkannya ke Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BKPD) untuk ditransfer ke daerah," ujar Basri, Selasa (10/3).
Selain itu, dia menambahkan, keterlambatan penyaluran BOS karena adanya beberapa kebijakan baru dari pemerintah pusat yang harus diikuti. Apalagi saat ini provinsi sangat selektif menerima permohonan anggaran. "Kami harap sekolah bersabar. Dalam waktu dekat ini, Insya Allah. Uangnya sudah ada di provinsi, sisa ada proses untuk pentransferan," kata dia.
Dana BOS Sulsel untuk tahun ini cukup tinggi dari tahun sebelumnya. Tahun ini total dana BOS Sulsel sebesar Rp 1,2 triliun. Meningkat dari tahun sebelumnya yakni hanya sebesar Rp 880 miliar.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Salam Soba mengatakan, proses pencairan dana BOS memang memakan waktu. Terlebih pihaknya sudah komitmen melakukan verifikasi secara ketat. Namun dia memastika dana BOS untuk di Sulsel telah ditingkatakan. Peningkatan anggaran ini merupakan komitmen Pemprov Sulsel untuk majunya dunia pendidikan.
"Untuk BOS, verfikasi dilakukan secara berlapis. Sebelumnya, masing-masing sekolah sebelumnya harus menyetor data jumlah siswa ke Dinas Pendidikan masing-masing kabupaten/kota," ujar Salam.
Salam melanjutkan, setelah semua verifikasi selesai baru kita beri rekomendasi untuk penyaluran. Pihaknya sama sekali tidak melihat uang BOS. Sama juga di daerah, dana langsung masuk bank BPBD, setelah itu disalurkan langsung ke rekening sekolah.