REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pedagang Pasar Klewer Solo, Jateng, sedikit lega. Ini setelah Konsorsium Asuransi Risiko Khusus (KARK) menyerahkan uang muka klaim asuransi kepada pedagang korban bencana kebakaran.
Tidak semua pedagang yang jumlahnya ribuan di pasar tersebut menjaminkan tempat dan barang dagangan ke perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi anggota KARK menyerahkan uang muka klaim asuransi senilai Rp 6 miliar kepada 49 pedagang.
Ketua Dewan Pengurus KARK, Frans Y Sahusilawane, dalam siaran pers, menyatakan, jaminan asuransi anggota KARK dalam peristiwa kebakaran Pasar Klewer terdiri dari stok barang dagangan, kios pedagang, dan gedung kantor bank. Pembayaran kali ini, kata dia, masih berupa uang muka saja. Hal itu dikarenakan masih belm selesai proses penghitungan kerugian.
Sebenarnya, lanjut Frans, pembayaran harus menunggu selesainya penghitungan kerugian. Namun, Dewan Pengurus KARK memutuskan, untuk membayarkan uang muka lebih awal. Ini karena, nilai manfaatnya sangat tinggi bagi pedagang untuk memulai usahanya
kembali.
Untuk mempercepat penyelesaian klaim final, pedagang harus segera memenuhi sejumlah dokumen sesuai dengan permintaan loss adjuster melalui perusahaan asuransi. Dokumen tersebut, kata Frans, akan segera digunakan untuk memenuhi perhitungan ganti-rugi berdasarkan prinsip indemnity.
Frans menambahkan, dalam kurun waktu 35 tahun terakhir, KARK telah memiliki anggota berjumlah 60 perusahaan asuransi. Dan, secara umum telah berperan aktif dalam perlindungan asuransi kebakaran kepada pemilik kios, pemilik pasar atau pengelola pasar.
''Sayangnya dalam kebakaran Pasar Klewer, manfaat asuransi ini baru dinikmati sedikit dari kalangan pedagang. Ini dikarenakan banyak pedagang yang belum memiliki polis asuransi,''tambahnya.
Frans berharap, uang muka klaim asuransi yang dibayar segera membangkitkan kembali aktiivitas pedagang. Sebagian pedagang mulai aktif di pasar darurat.
Sementara, pemerintah pusat mengalokasi anggaran Rp 61,8 miliar. Dana bersumber dari APBNP 2015 untuk pembangunan Pasar Klewer baru. Alokasi anggaran itu jauh dibawah ajuan anggaran dari Pemerintah Kota Solo Rp 154 miliar. Kepastian itu didapat Komisi III DPRD Solo konsultasi ke Kementrian Perdagangan.