Selasa 03 Mar 2015 14:32 WIB

Moeldoko Harap Pendidikan Dasar TNI-Polri Tingkatkan Kebersamaan

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyapa wartawan seusai memberikan pembekalan kepada Barisan Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (23/2).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyapa wartawan seusai memberikan pembekalan kepada Barisan Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko berharap nota kesepahaman yang diteken antara TNI-Polri mengenai pendidikan dasar bagi para taruna TNI-Polri mampu membangkitkan rasa soliditas anggota TNI-Polri.

"Soliditas bisa terbangun kalau orang menderita bersama-sama. Kalau terbangun emosi yang sama, di situlah muncul soliditas," kata Moeldoko usai menghadiri acara Rapim TNI-Polri Tahun 2015, di Jakarta, Selasa (3/3).

Menurut dia, dengan rasa soliditas diantara para taruna, diharapkan mampu terbangun sinergitas diantara mereka ketika tengah bertugas di lapangan. Dengan demikian, ia berharap cara ini bisa efektif untuk mengurangi terjadinya bentrok TNI-Polri di tingkat bawah.

Dia mengatakan selama ini latihan bersama hanya di level perwira, namun di level bawah, tidak. Makanya selama ini sering bentrok TNI-Polri. "Nanti perwira akan jadi komandan di sana. Dari pimpinan bisa mengendalikan anak buahnya dengan baik sehingga kalau terjadi sesuatu di lapangan, mudah mengendalikannya. Kalau sekarang saling melirik saja, dikira meledek, kan?" ujarnya.

Selain untuk mempererat hubungan kedua institusi, pendidikan dasar ini juga bertujuan untuk membangun karakter yang kuat dalam diri para taruna. Dalam acara tersebut, pihaknya dan Wakapolri menandatangani nota kesepahaman terkait pendidikan dasar taruna TNI-Polri selama enam pekan.

Menurut dia, pelaksanaan pendidikan tersebut akan dimulai pada tahun ini di Magelang, Jawa Tengah. Moeldoko berpendapat lamanya waktu pendidikan tersebut sebenarnya masih kurang. Kendati demikian, menurut dia, pada 2016 ada kemungkinan untuk perubahan lama waktu pendidikan.

"Sebenarnya kurang, tapi tidak apa-apa. Nanti 2016 akan kita lanjutkan lagi," katanya.

Dalam acara tersebut hadir diantaranya Presiden Joko Widodo sebagai pembicara utama, Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, KSAL Laksamana Ade Supandi, KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, KSAU Marsekal Agus Supriyatna, Menpan RB Yuddy Chrisnandi, Kepala BIN Marciano Norman dan seluruh pejabat utama Polri dan TNI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement