Senin 02 Mar 2015 13:30 WIB

Kongres PAN Bisa Dijadikan Pelajaran Partai Lain

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Winda Destiana Putri
Suasana Kongres PAN IV di Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/2) malam Wita.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Suasana Kongres PAN IV di Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/2) malam Wita.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pelaksanaan Kongres IV PAN di Nusa Dua, Bali, bisa dijadikan contoh oleh partai lainnya dalam berdemokrasi. Kendati ada gesekan-gesekan, namun akhirnya berakhir dengan menyenangkan.

Ketua DPD Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta, ikut menyatakan selamat bagi pelaksanaan Kongres PAN di Bali, khususnya dengan terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai ketua umum. Dia berpendapat kongres berjalan dengan baik, kendati ada gesekan, itu hanya proses internal saja.

"Kami bisa belajar dari pelaksanaan Kongres PAN," katanya.

Menurut Mudarta, Demokrat dan PAN memiliki kesamaan-kesamaan, diantaranya warna dasar benderanya sama-sama biru dan berada di angkasa. Hanya saja PAN dengan simbol gambar matahari dan Demokrat dengan simbol bintang. Sehingga dia mengatakan, bahwa kedua partai itu juga memiliki tradisi berdemokrasi yang tidak jauh berbeda.

Dikatakannya, Demokrat lebih memilih pelaksanaan kongres dengan mengedepankan budaya musyawarah mufakat. Karena bila tidak bisa direm, persaingan-persaingan yang ada dalam partai bisa menjadi anacaman perpecahan.

"Apalagi misalnya sampai terjadi crash fisik, akan membuat banyak pihak merasa tidak enak," katanya.

Sebagai sesama mitra dan sebagai partai penyeimbang kata Mudarta, dia menyambut baik hasil Kongres IV PAN. Kedepan, kerjasama antar partai bisa semakin ditingkatkan, khususnya di Bali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement