Senin 02 Mar 2015 10:41 WIB

Tradisi Baru Ketum Satu Periode takkan Repotkan Kader PAN Daerah

Rep: Agus Raharjo/ Red: Erik Purnama Putra
Pendukung Zulkifli Hasan histeris setelah jagoannya terpilih menjadi ketum PAN 2015-2020.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pendukung Zulkifli Hasan histeris setelah jagoannya terpilih menjadi ketum PAN 2015-2020.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Ketua umum (ketum) terpilih Zulkifli Hasan menjanjikan adanya perubahan dan tradisi baru di tubuh Partai Amanat Nasional (PAN). Salah satu tradisi yang ingin dibangun Zulkifli adalah otonomisasi pengurus.

Hal itu diklaim menjadi tradisi pertama partai politik yang ada di Indonesia. "Tradisi baru ketum ini tak akan merepotkan kader di daerah," kata Zulkifli Hasan di Hotel Melia, Senin (2/3).

Dengan otonomisasi ini, pengurus daerah akan diberi kekuasaan lebih untuk menentukan ketua DPD dan calon kepala daerah. Pengurus DPP hanya menjadi tembusan saja mengenai pemilihan ketua DPD yang terpilih. Bukan malah menjadi penghalang dari kebutuhan di daerah.

Selain tradisi baru, Zulkifli Hasan, menegaskan sikap politik PAN akan sama di Koalisi Merah Putih (KMP) seperti saat ketua umum Hatta Rajasa. Menurutnya, baik Zulkifli dan Hatta, sama-sama dekat dengan pimpinan KMP.

Zulkifli berjanji akan membawa PAN sebagai partai kebangsaan. Yaitu akan mendukung program-program Presiden Joko Widodo yang pro rakyat. "Kalau tidak pro rakyat, kita yang akan paling keras menentang," kata ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement