Rabu 25 Feb 2015 11:54 WIB
Pembegalan

Jejak Kasus Pembegalan Jabodetabek

Rep: C01 / Red: Ilham
Begal Motor (ilustrasi)
Foto: Foto : Mardiah
Begal Motor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kasus pembegalan mulai kembali bermunculan sejak beberapa waktu lalu. Meski tidak sebanyak tahun lalu, secara kualitas kasus pembegalan meningkat.

"Kalau secara kuantitas dibandingkan 2014, itu (pembegalan) berkurang. Akan tetapi ada peningkatan kualitas," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Martinus Sitompul di Polda Metro Jaya, Selasa (24/2).

Martinus menjelaskan, kualitas yang dimaksud ialah kekerasan yang dilakukan pembegal dalam melakukan aksinya. Dibandingkan 2014 lalu, kasus begal di bawah jajaran Polda Metro yang terjadi sejak 2015 memberikan dampak yang lebih berat. Kini, pelaku pembegalan tak sungkan untuk melakukan kekerasan dengan senjata yang melukai korban, bahkan tewas. 

Untuk itu, kepolisian juga meningkatkan penjagaan keamanan khususnya dari segi kualitas. Martinus menyatakan, kepolisian akan lebih sigap lagi dalam menggelar personelnya untuk melakukan pencegahan terjadinya kasus kejahatan. Polisi juga akan melakukan penyamaran agar lebih mudah menjerat pelaku pembegalan.

Selain adanya peningkatan pengamanan, Martinus juga mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan di mana pun berada. Jika tidak ada keperluan yang mendesak, lebih baik masyarakat tidak berpergian seorang diri saat malam hari dan di wilayah yang rawan.

Ada beberapa kriteria lokasi rawan yang dijelaskan oleh Martinus. Pertama, pernah terjadi suatu tindak kejahatan di lokasi tersebut. Kedua, lokasi yang rawan biasanya cendrung sepi. Ketiga, lokasi yang rawan biasanya tidak dilengkapi penerangan yang memadai, atau bahkan tanpa penerangan. Terakhir, lokasi yang rawan biasanya memiliki mobilitas kendaraan dan orang yang terbatas. Sehingga, di saat tertentu situasi di lokasi tersebut ramai akan tetapi di waktu lain cendrung sepi.

"Karena itu, masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan," jelas Martinus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement