Rabu 25 Feb 2015 09:23 WIB

Main Hakim Sendiri tak Lantas Bikin Kapok Begal Motor

Polisi menunjukan tiga tersangka pelaku begal motor IS (18), D (18), dan ADP (18) berikut barang bukti yang berhasil ditangkap di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Minggu (1/2).  (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Polisi menunjukan tiga tersangka pelaku begal motor IS (18), D (18), dan ADP (18) berikut barang bukti yang berhasil ditangkap di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Minggu (1/2). (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Tindakan masyarakat menghakimi pelaku pencurian motor disebabkan lunturnya kepercayaan terhadap kepolisian.

"Jadi mereka ingin membuat efek jera pada pelaku. Dengan harapan tidak akan tindakan serupa di lain waktu," kata Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Yogo Tri Hendiarto, Selasa (24/2).

Aksi main hakim sendiri hingga menyebabkan pelaku begal motor tewas mengindikasikan sistem hukum yang lemah. Lantaran  polisi dianggap lamban.

Namun, kata dia, hal itu sebenarnya tidak serta merta berdampak langsung pada pelaku criminal karena mereka tetap akan terus melakukan aksinya dengan perhitungan mereka sendiri. Pelaku akan memperhitungkan antara risiko dengan hasil yang akan didapat.

"Crime is always with us. Dan sepanjang sejarah manusia pasti ada kejahatan. Mungkin diminimalisir iya, tapi tidak sampai nol," ungkapnya.

Untuk itu diperlukan sistem pengawasan yang baik dan intensif. Misalnya, penambahan personil, kualitas dan kelengkapan lainnya. Jika polisi sudah bisa bekerja secara maksimal menurunkan angka kriminalitas maka kepercayaan masyarakat meningkat.

"Polisi juga bisa bekerja maksimal dengan berkordinasi dengan masyarakat," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement