Selasa 24 Feb 2015 17:40 WIB
Kasus Samad

Keluarga tak Tahu Keberadaan Samad di Makassar

Ketua  KPK non aktif , Abraham Samad (kanan) bersalaman dengan polisi saat tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (24/2).  (Antara/Sahrul Manda Tikupadang)
Ketua KPK non aktif , Abraham Samad (kanan) bersalaman dengan polisi saat tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (24/2). (Antara/Sahrul Manda Tikupadang)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR-- Keluarga mengaku tidak mengetahui kehadiran Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif Abraham Samad saat memenuhi panggilan pemeriksaan atas tuduhan pemalsuan dokumen data kependudukan di Polda Sulselbar.

"Tidak tahu. Kami semua tidak tahu jadwalnya dia langsung ke Polda Sulselbar bersama tim hukum dan teman-temannya," kata kakak kandung Abraham, Imran Samad di Makassar, Selasa (24/2).

Ia mengatakan kehadiran Abraham di Makassar baru diketahui setelah adanya pemberitaan di media elektronik serta di status Blackberry Masengger (BBM) miliknya dari teman-teman media.

"Saya sama sekali tidak tahu karena banyak kesibukan. Saya hanya memantau perkembangan Abraham dari media dan sosial media," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar ini.

Kehadiran Abraham di Makassar guna memenuhi panggilan pemeriksaan Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat di Makassar terkait dugaan pemalsuan dokumen kependudukan untuk pembuatan paspor atas nama Feriyani Liem 2007 lalu yang menyeret dirinya.

Abraham Samad didamping seorang sahabatnya Upi Asmaradana tiba di kantor polisi setempat pukul 12.45 WITA menggunakan mobil merah maron jenis Suzuki Ertiga. Ia kemudian bersama tim hukumnya memasuki ruang pemeriksaan Direskrim Polda Sulsel didampingi staf KPK.

Staf KPK dari biro bantuan hukum Indra Mantongbati yang ditunjuk mendampingi Abraham mengatakan dirinya hanya mengawal proses hukum mantan Direktur Anti Corruption Commitee (ACC) itu.

Mengenai langkah hukum yang akan ditempuh, kata dia, diperintahkan mendampingi Abraham selama pemeriksaan berlangsung. Saat ditanyai berapa pengacara yang disiapkan KPK, Indra menyatakan pihaknya tidak menyiapkan pengacara tetapi bantuan hukum.

"Tidak ada pengacara tapi bantuan hukum yang diberikan kepadanya. Mengenai pengacara diserahkan ke Yayasan Lembaga Bantuan Hukum baik dari Jakarta maupun Makassar," ujarnya.

Pemeriksaan mantan pengiat antikorupsi Sulawesi ini akhirnya ditunda karena mengalami sakit, sehingga polisi menyatakan akan menjadwalkan pemeriksaan ulang dalam waktu dekat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement